Aplikasi Aritmatik



 
Kontrol Ruang Bayi



1. Tujuan[Back]
  1. Mengetahui pengertian Touch Sensor, PIR Sensor, Sound Sensor dan MQ-2 Sensor
  2. Mengetahui Simulasi Rangkaian Flame Sensor, PIR Sensor, Sound Sensor dan MQ-2 Sensor
  3. Mengetahui tabel kebenaran dari jenis IC dan gerbang logika yang digunakan
2. Alat dan Bahan[Back]
 
Alat:

1. Catu Daya




2. Voltmeter DC

 
Bahan:
  
1. Transistor NPN



 
2. Dioda





3. Resistor

 

4. Demultiplexer (IC 75HC238)

 



5.  IC Encoder 74147
 




6. Gerbang Logika XOR


  
7. Gerbang Logika OR






8.    Sensor Mq-2

                           


9. Sound Sensor






11. Touch sensor





    
12. OP-AMP LM358

13. Relay
 


14. 7 Segmen BCD



15. Buzzer





16. Push button

 

17. Ground

3. Dasar Teori[Back]
 

1. Resistor


Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan bekerja untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), termistor, dan LDR.






Cara membaca nilai resistor

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

 4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).

5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor


2. Dioda


Cara Kerja Dioda:

Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

sebuah. tanpa tegangan


Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah PN junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu perpindahannya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. 

b. kondisi bias maju


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi menarik bagi masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik pada sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik pada sisi katoda yang negatif.

c. kondisi bias terbalik


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi menarik bagi masing-masing kutub.

3. Transistor


NPN transistor



Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai basis dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensi kolektor lebih besar daripada basis dan emitor.


PNP transistor




Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai basis dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan bias mundur emitor-basis sementara kolektor-basis mundur. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensi emitor lebih besar daripada basis dan kolektor.

Transistor sebagai saklar

Jika ada arus yang cukup besar di kaki, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah pendek pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus basis sangat kecil maka pengumpul dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke basis (Rb) dapat dihitung dengan;

Rb = Vbe / Ib

Transistor sebagai penguat

Transistor sebagai booster jika bekerja di daerah aktif. koneksi, arus, dan daya dapat terhubung dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.

Penguatan Arus DC = Arus Kolektor (Ic) / Arus Basis (Ib)


           4.  Gerbang Logika OR
 

Gerbang Logika OR memerlukan 2 atau Lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan 1 jika salah satu dari Nilai yang layak Logika 1 dan ketika pada gerbang OR menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.



Tabel kebenaran pada tabel diatas menggambarkan fungsi OR inklusi. Gerbang ATAU memilki keluaran (output) layak RENDAH bila semua masukan adalah layak RENDAH. Kolom keluaran pada tabel menonton bahwa hanya baris 1 pada tabel kebenaran OR yang merupakan keluaran 0, sedangkan semua baris lain merupakan keluaran 1.

 5. Gerbang XOR

 

X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.


 

 

6. Sensor PIR


Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi memancarkan radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan pendeteksi gerakan berbasis PIR. Karena semua benda berbeda memancarkan energi, sebuah gerakan akan mendeteksi sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran  infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan membaca pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :  

a. Sebuah Lensa Fresnel

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang difokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas paralel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa polikarbonat polos. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk difokuskan pada sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relatif konstan di seluruh lebar berkas cahaya.

b. Filter inframerah

Filter IR dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

c. Sensor piroelektrik

Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Sensor piroelektrik yang merupakan inti dari sensor PIR sehingga menyebabkan sensor Piroelektrik yang terdiri dari galium nitrida, cesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah ini membawa energi panas. Bahan piroelektrik bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh inframerah pasif tersebut. Prosesnya ketika hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk sinar matahari mengenai sel surya.

d. Penguat

Sebuah rangkaian amplifier yang ada memperkuat arus yang masuk pada material pyroelectric.

e. Pembanding

Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian dibandingkan oleh komparator sehingga menghasilkan output.



Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan muatan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Objek bergerak semakin cepat, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena inframerah yang ditimbulkan lebih cepat oleh objek yang semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit waktu yang dibutuhkan karena sudah ada di luar jangkauan sensor PIR.

Grafik Respons :



Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi inframerah dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.


7. Sensor Touch

Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan


Pinout: 

Grafik respon:

9. Sound sensor


 

Sensor suara  adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang  Sinusioda  suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai sensor membran yang menyebabkan bergeraknya sensor membran yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah sebuah lubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang melewatinya terpotong-potong. Kecepatan kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya mengubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser. 
ntensitas suara adalah ukuran dari "aliran energi melewati satuan luas per satuan waktu" dan pengukuran satuan adalah W/m2 Probe intensitas suara mikrofon ini dirancang untuk menangkap intensitas suara bersama dengan unit arah aliran sebagai besaran vektor. Hal ini dicapai dengan menggabungkan lebih dari satu mikrofon di probe untuk mengukur aliran energi suara. mikrofon konvensional dapat mengukur tekanan suara (satuan: Pa), yang mewakili intensitas bunyi di tempat tertentu (satu titik), tetapi dapat mengukur arah aliran. Mikrofon intensitas bunyi Oleh karena itu digunakan untuk memeriksa sumber suara dan untuk mengukur kekuatan suara .

Prinsip kerja : 
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Sinyal yang masuk akan di olah sehingga menghasilkan satu kondisi yaitu kondisi 1 atau 0. Sensor suara banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Contoh Pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada sistem robot. Suara yang diterima oleh microfon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang masuk ke dalam komponen.

Setelah sinyal suara diterima oleh preamp mic, kemudian dikirim lagi ke rangkaian pengkonfersi yang mana rangkaian ini berfungsi untuk mengubah sinyal suara yang berbentuk sinyal digital menjadi sinya analog agar dapat dibaca oleh mikrokontroler. Jika sinyal tersebut diterima oleh mikro kontroler maka akan diproses sesuai dengan program yang dibuat, apakah robot akan berjalan atau berhenti.
Suara yang masuk direkam oleh komponen kemudian akan disimpan oleh memori. Sebagai contoh jika kita bertepuk tangan 1 kali maka akan dikenal sebagai kondisi 1 atau agar robot dapat berjalan. Jika bertepuk tangan 2 kali maka robot akan mati atau mendapat sinyal kondisi 0. Penggunaan sinyal tergantung dari pengguna bagaimana dia menggunakannya.
Kesensitifan sensor suara dapat diatur, meningkatkan banyak kondensator yang digunakan pada pre amp maka akan meningkatkan daya sensitif dari sensor suara tersebut. Begitu juga pada saat penggunaan suara harus dalam kondisi tertentu, karena jika terdapat suara lain yang masuk maka tidak akan dikenal oleh sensor, begitu pula frekuensi yang digunakan harus sesuai pada saat kita menginput suara awal dan input suara pada saat menjalankan program.

 


11. BCD 7 Segmen

 

Dekoder merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menampilkan kode-kode biner menjadi karakter yang dapat dilihat secara visual. Decoder BCD ke 7 segment merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah kode BCD karakter tampilan angka yang dapat dilihat secara visual. Ilustrasi dekoder BCD ke 7 segment dapat dijangkau dari gambar berikut :

Data BCD 4 bit diubah menjadi visual angka desimal 0-9 menggunakan rangkaian logika dasar digital (AND, OR dan NOR). Data BCD 4 bit tersebut diubah sesuai nilai kehancuran seperti pada tabel berikut.

 
Proses pengkodean data BCD menjadi tampilan angka desimal dilakukan secara terpisah untuk tiap ruas/segmen (ruas a- ruas g). Untuk membangun sebuah dekoder 7 segmen dari data tabel kebenaran diatas, langkah pertama adalah menentukan persamaan yang dapat mewakili fungsi dekoder tiap ruas. Setelah itu dapat di buat rangkaian decoder untuk tiap ruas menggunakan rangkaian digital dari gerbang logika dasar.
 
12. OP-AMP
 
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai sinyal booster, dengan beberapa konfigurasi. Op-Amp ideal memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.

 Penguat pembalik

Amplifier tak membalik


pembanding


penambah
Rangkaian dasar Opamp



Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

sebuah. Penguat tegangan tak berhingga (AV  )

b. Masukan impedansi tak berhingga (rin  )

c. Impedansi keluaran nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW  )

d. koneksi offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)





13. Relay


Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (daya rendah) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Relay Armature (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang bekerja sebagai pengendali. Sehingga kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik perhatian untuk pindah dari biasanya tutup buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.

fitur:

1. koneksi pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

5. Peralihan maksimum

14. Motor DC


Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat). arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap magnet utara. Saat ini, karena kutub utara bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti


Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub-kutub tersebut terjadi, kutub kutub selatan akan berhadap-hadapan dengan kutub magnet selatan dan kutub kutub utara akan berhadapan dengan kutub magnet utara. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi untuk menolak sehingga berputar memutar dengan kumparan utara dengan magnet selatan dan kumparan selatan dengan magnet utara. Pada saat ini, arus yang mengalir ke balik dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan. 

15. Push button


Push-Button termasuk momentary-contact switch karena mengandalkan pegas  untuk terjadi di posisi atau lepas.

Simbol 




Terdapat dua konfigurasi pada Push-Button Switch (g ambar 4.3) yaitu  Biasanya terbuka (NO) dan Biasanya Tertutup. Biasanya Buka artinya sakelar akan  tetap terbuka sampai di tekan, Biasanya Tertutup artinya pada kondisi tidak di  tekan sakelar dalam keadaan tertutup jika terbuka akan terbuka.


    16. Buzzer
    Buzzer listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
    Simbol 



    Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz hingga 100 KHz untuk aplikasi ultrasound. koneksi operasional buzzer yang umumnya berkisar 3-12 V.   Cara Kerja Buzzer
     

      koneksi listrik yang mengalir ke buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut akan diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh manusia.


4. Percobaan[Back]
 
4.1 Prosedur Percobaan 

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

2. Sarankan agar membaca datasheet setiap komponen

3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus

4. pasang 7SEG-BCD, IC 74HC238, IC 74147, BATTERY, BUTTON, BUZZER, DIODE, vibration SENSOR, Touch SENSOR, SOUND SENSOR, PIR SENSOR, Infrared sensor, INVERTER, LOGICSTATE, MOTOR, NPN, OPAMP, OR, XOR, RES, RELAY sesuai gambar rangkaian dibawah

6. Atur nilai resistor serta status logika

7. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup dan bcd seven segment menyala maka rangkaian dapat digunakan
       
4.2 Simulasi Rangakaian 
A. Gambar Rangkaian








 
B . Prinsip kerja 

Sensor aktif ketika sensor Sound aktif berlogika 1 yang mana akan  menghidupkan led sebagai penanda bahwa bayi menangis. dilanjytkand engan sensor PIR yang mana sensor ini mendeteksi adanya orang ketika akan masuk kedalam pintu ruang bayi, sensor PIR akan menggerakkan motor sebagai membuka pintu dan menyemprot disinfektan agar steril. Ketika bayi terkentut atau BAB maka akan terdeteksi oleh sensor MQ-2 yang mana akan menggerakkan motor untuk menghidupkan alat pengirup udara kotor. Sensor touch akan aktif ketika ada yang menyentuh untuk menggerakkan motor membuka kran air untuk cuci tangan.


Saat sensor Sound mendeteksi suara bayi


Saat sound sensor mendeteksi adanya suara disekitar ruangan maka tegangan +5V dari pin Vcc diumpankan ke kaki pin out lalu diteruskan ke Op amp, lalu ke ic 7482 dan ke gerbang xor ke resistor (R1) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki base Q1 +0,87 maka cukup untuk mengaktifkan transistor Q1, maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL1 menuju ke kaki kolektor Q1 lalu ke kaki emitor Q1 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan switch relay pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, menyebabkan led hidup penanda bayi menangis


Saat sensor PIR


Saat sensor pir mendeteksi adanya orang yang akan masuk dalam ruanagn (logika 1) maka tegangan +5V diumpankan dari pin Vcc ke pin out lalu diteruskan op amp non inverting amplifier dan ke resistor (R2) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki dasar Q3 +0,87 sehingga cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL2 menuju ke kaki kolektor Q3 lalu ke kaki emitter Q3 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan sakelar relai pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai dan mengaktifkan motor untuk membuka pintu dan menyemprot disinvektan agar steril


saat sensor Touch aktif

Saat sensor Touch tersentuh oleh orang (logika 1) maka tegangan +5V diumpankan dari pin Vcc ke pin out lalu diteruskan op amp non inverting amplifier ke resistor (R2) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki dasar Q3 +0,87 sehingga cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL2 menuju ke kaki kolektor Q3 lalu ke kaki emitter Q3 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan sakelar relai pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai dan akan menggerakkan motor untuk membuka kran cuci tanagn


Saat sensor Mq-2 aktif

Saat Mq-2 sensor mendeteksi bau kentut/ aroma udara buruk maka tegangan +5V dari pin Vcc diumpankan ke kaki pin out lalu diteruskan ke op amp non inverting amplifier ke resistor (R1) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki base Q1 +0,87 maka cukup untuk mengaktifkan transistor Q1, maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL1 menuju ke kaki kolektor Q1 lalu ke kaki emitor Q1 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan switch relay pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, menyebabkan motor bergerak menghirup udara tidak segar.




 
5. Video[Back]
 









 
6. Link Download[Back]

file html klik disini klik disini
file rangkaian klik disini
video rangkaian klik disini
file library MQ-2 sensor klik disini
file library sound sensor klik disini
file library touch sensor klik disini
file library PIR sensor klik disini  
datasheet demux IC 4555 klik disini
datasheet encoder IC 74247 klik disini
datasheet opamp klik disini
datasheet relay klik disini
datasheet transistor klik disini
datasheet motor dc klik disini
datasheet 7 segment klik disini
datasheet dioda klik disini
datasheet buzzer klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar